Jumat, 31 Agustus 2012

Hujan sore itu

Sore itu awan hitam menggelayut di langit ibukota, di saat jalan mulai dipadati oleh para pekerja yang bergegas kembali ke hunian mereka masing-masing. Diantara suara bising berbagai jenis kendaraan dan suara klakson yang saling bersahutan, kami sibuk membangun percakapan. Seketika mendung berganti hujan, kami pun terkesiap. Tak ingin terguyur oleh derasnya air yang turun, kami menghampiri sebuah tempat untuk berteduh. Kami asik berbincang, diiringi tetesan air yang jatuh melalui lubang di atap tempat kami bernaung. Sesekali kami harus menggeser posisi untuk menghindari kebocoran yang ada. Beberapa pasang mata melihat kami dari jauh, ingin bergabung untuk berteduh namun tampak enggan mengganggu. Kami pun tak mengindahkan sekitar karena larut dalam pembicaraan. Seolah hanya ada kami dan hujan.

Rabu, 08 Agustus 2012

Hello Goodbye

Matamu melihat, tidak lagi menatap
Bibirmu tersenyum, tidak lagi tertawa
Telingamu mendengar, tidak lagi menyimak

Benang yang kurajut perlahan kau putuskan
Lagu yang kumainkan mulai kau hentikan
Istana yang kubangun kini kau hancurkan

Kau melangkah, aku diam di tempat
Kau berlari, aku berjalan pun tak sanggup
Kau berenang ke tepi, aku menyelam hingga ke dasar

Selasa, 07 Agustus 2012

Jatuh dan Tenggelam

Terbang tanpa sayap
Terbawa angin melihat indahnya langit
Berlayar tanpa perahu
Terbawa arus melihat indahnya laut
Ketika angin tak bertiup, saya jatuh
Ketika ombak terlalu besar, saya tenggelam