Kamis, 07 September 2023

Me Time

Tiba-tiba menulis di blog ini lagi. Beberapa draft tulisan sebelumnya tidak bisa dipublikasi karena memang belum diselesaikan. Banyak yang ingin diceritakan sebenarnya. Namun, dinamika kehidupan sebagai seorang istri dan ibu yang bekerja seakan membuat energi saya terkuras habis. Setelah menikah, memiliki seorang anak, rasanya menyediakan waktu untuk diri sendiri itu susah. Jadi, di saat tadi sarapan bubur ayam setelah mengantar anak ke sekolah, saya berpikir bahwa inilah 'me time' saya. Sederhana bukan? Bubur ayam, salah satu makanan favorit saya. Sementara, suami dan anak saya malah sama sekali tidak menyukainya.

Jumat, 07 Juli 2017

Ucapan Adalah Doa

Abis baca postingan di blog sahabat saya, Indira, jadi pengen bahas juga soal ucapan adalah doa. 

Dulu, sahabat saya, Ashry, yang suka jadi fotografer nawarin buat foto prewedding sebelum dia berangkat kuliah ke negeri seberang, saya bilang nanti aja fotonya kalo dia udah selesai kuliah dan pulang ke Indonesia. Padahal pas ngomong gitu, boro-boro punya calon suami, temen deket aja belom punya. 

Dulu, setiap lihat orang hamil bawaannya pengen hamil juga. Tapi ya ga mungkin, nikah juga belom gimana mau punya anak. Jadi ya doa aja dalam hati supaya cepet dikasih keturunan kalo udah nikah nanti. 

Dan benar saja, saya bertemu dengan calon suami saya dan berniat membuat foto prewed setelah Ashry sudah di Indonesia, jadi bisa minta tolong dia untuk memfoto kami. 

Beberapa minggu setelah menikah pun saya langsung positif hamil. 

Jadi, sekarang harus berkata yang baik-baik, karena ucapan adalah doa. Allah SWT pasti mendengar doa-doa yang kita panjatkan, soal kapan doa itu dikabulkan itu tetap misteri Ilahi karena kita sebagai hambanya tetap harus bertawal dan berikhtiar. 


Senin, 28 Desember 2015

Semangat Akhir Tahun

Setahun sudah blog ini kosong tanpa postingan karena saya lagi ga ada inspirasi menulis sama sekali. Menjelang tutup tahun 2015 akhirnya saya memutuskan menulis lagi tentang semangat saya. Semangat menutup tahun dan membuka tahun baru dengan harapan-harapan dan doa-doa yang akan terus saya panjatkan. Kuasa Allah memang luar biasa, saya sudah membuktikannya. Disaat hati sedang gundah gulana, Allah mengirimkan hadiah yang tidak pernah saya duga. Alhamdulillah. 

"Maka, nikmat Tuhan-Mu yang manakah yang engkau dustakan?" 
(QS Ar-Rahmaan: 13) 

Rabu, 19 November 2014

Cint(i)a

Cinta?

Eits,  ini bukan soal messagenya Rangga di mini drama AADC 2014 ya, tapi saya mau bahas soal nama saya yang sering salah tulis. Kya gini contoh penulisannya : 

Cintya
Cinthia
Cynthia
Sintya
Sinthia 

dan yang paling baru saya alamin yaitu nama saya ditulis jadi : 

Cinta  *pose di bathtub ala Dian Sastro*

Ceritanya siang itu ada salah satu orang dari bagian kepegawaian di kantor yang datang ke ruangan saya untuk ngasih surat kenaikan gaji berkala. Setelah  memparaf tanda terima suratnya, saya baru ngeh kalo nama saya di surat itu salah tulis jadi Cinta Septiani. Langsung protes dong : 


Saya : Pak, nama saya salah, harusnya Cintia. kurang huruf i disini *nunjuk ke huruf diantara t dan a. 

Bapak S : Oh salah ya *nulis huruf i pake pensil*

Saya       : Yah pak, bukan Cintai tapi Cintia

zzzzzzzz






Jumat, 14 November 2014

Vespa kenangan



Beberapa malam yang lalu, saya buka file-file lama di laptop. File yang saya cari ga ada, malah saya menemukan foto itu. Foto motor vespa peninggalan almarhum papa. Saya ingat, foto tersebut saya ambil kurang lebih setahun lalu saat adik sepupu saya main ke rumah sambil membawa vespa yang baru saja ia modifikasi. Mesin vespa memang sudah lama rusak, sejak papa sakit hingga meninggal. Tidak ada yang mencoba memperbaiki dan menggunakan vespa itu, sampai suatu ketika adik sepupu saya yang hobinya memodif motor minta izin ke mama untuk memperbaiki dan menggunakan vespa papa. Jadilah sekarang vespa jadul papa penampilannya tambah ciamik setelah dimodif sana-sini. Alhamdulillah peninggalan papa ada di tangan yang tepat. Saya jadi senang plus sedih karena tiap lihat vespa itu pasti saya langsung ingat papa. Banyak kenangan yang saya alami dengan vespa itu. Dulu waktu kecil, kami berempat menggunakan vespa itu kemana-mana. Saya berdiri di bagian depan dekat papa, sementara kakak saya berdiri di jok belakang dekat mama. Sewaktu SMP setiap hari saya dibonceng kakak saya ke sekolah. Kebetulan SMP saya dan SMA kakak saya jaraknya berdekatan. Sewaktu kuliah pun papa masih mengendarai vespanya untuk mengantarkan saya ke kampus.